Kontrol Kehamilan di Puskesmas Kecamatan

Saya lupa sejak kapan saya mulai ga update blog lagi, mungkin sejak saya mulai sibuk dengan skripsi dan kehamilan saya. Padahal banyak hal yang saya ingin ceritakan tentang masa kehamilan saya. Salah satunya dimana saya kontrol kehamilan Ashraf waktu itu.

Sejak hari pertama saya tahu ada 2 garis di tespack saya, saya dan suami langsung memutuskan pergi ke Puskesmas Kecamatan Cilandak yang letaknya sekitar 2,1 km dari rumah. Mengapa memilih kontrol di Puskesmas? Actually, semua itu pilihan yaa dimana kita akan kontrol dan melahirkan  bayi kita nantinya. Sebelumnya saya juga sudah diberi gambaran oleh kakak pertama saya, bagaimana bila kontrol di rumah sakit, bidan, atau klinik (sesuai dengan pengalaman kakak-kakak saya). Jadi, setelah mendengar gambaran dari kakak saya, melihat review di internet, menimbang kualitas, fasilitas, biaya, dan jarak, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk kontrol di Puskesmas Cilandak. Awalnya sempat ragu juga untuk kontrol di instansi pemerintah bertaraf kecamtan, karena pertimbangan lainnya adalah fasilitas yang disediakan Puskesmas berbeda dengan rumah sakit, lebih lengkap rumah sakit tentunya. Namun, ternyata kontrol dan bersalin di Puskesmas beyond expected! It's great :)

Pertama kali datang ke Puskesmas saya diminta tes urin untuk tes kehamilan dan tes darah untuk tes hemoglobin. Dari tes urin hasilnya saya memang positif hamil dan hemoglobin saya rendah dari hasil tes darah. Biaya untuk tes urin, tes darah, dan suntik tetanus kalau tidak salah tidak lebih dari 50ribu. Selain itu, saya juga diberi buku kontrol warna pink (Buku Kesehatan Ibu dan Anak) yang isinya Masya Allah.. menurut saya termasuk lengkap sebagai ibu yang hamil anak pertama (dan sampai saat ini buku tersebut memang masih dipakai kalau Ashraf kontrol kesehatan).

Buku KIA ini termasuk lengkap, karena juga berisi info mengenai kesehatan ibu saat hamil, proses ibu melahirkan, cara menyusui, perawatan ibu yang nifas, catatan kesehatan ibu hamil/nifas yang ditulis setiap kali kontrol, keterangn lahir. Selain itu juga berisi mengenai kesehatan anak dari mulai tindakan bayi baru lahir, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak, jadwal imunisasi, perawatan sehari-hari balita, cara memberi makan anak sesuai degnan umurnya, cara merangsang perkembangan anak sesuai umur, bahkan ada beberapa resep cara membuat MP-ASI. Pokoknya buku ini bagus dan penting untuk riwayat kesehatan ibu dan anak, ada versi terbarunya juga (punya saya versi lama :p) bisa didownload pdf juga lho! just freely klik the picture :)

Kontrol di Puskesmas dilakukan satu kali setiap bulan. Untuk di Puskesmas Kec.Cilandak, kontrol KIA ada di lantai 1. Setiap kontrol dicek tekanan darah dan berat badan ibu, keluhan (bila ada), tinggi fundus (biasanya bidan cek dengan mengukur lingkar perut), dan detak jantung bayi. Sayangnya, di Puskesmas tidak disediakan kontrol usg. Disediakan kontrol usg namun saat usia kehamilan di atas 8 bulan, itu pun hanya untuk melihat letak kepala bayi, tidak detail sampai letak tali pusar, perkiraan bobot bayi, dll. Jadi kalau ingin usg bisa dilakukan di tempat lain yang menyediakan. Kalau saya, paling tidak 3 kali selama masa kehamilan, setiap kali di trimester awal, tengah, dan akhir (tidak tiap bulan usg). Menjelang usia kehamilan 32 minggu, kontrol pindah ruang ke dekat ruang bersalin yang ada di lantai dasar. Di ruang ini, kontrol juga ditambah dengan pengecekan letak kepala bayi melalui usg sederhana. Ibu dan suami juga sudah mulai diingatkan untuk membuat BPJS. Kontrol kehamilan menjadi satu kali setiap minggu ketika sudah memasuki usia kehamilan 36 minggu.

Kamar bersalin tersedia 2 ranjang bersalin yang disekat dengan tirai. Ada meja lemari kecil di sebelahnya. Kalau menurut saya kondisi kamar bersalin puskesmas ini kurang nyaman ya, karena waktu saya mau melahirkan ada ibu lain yang akan melahirkan dan saat itu dia sedang proses melahirkan duluan, lalu suaranya mengganggu, jad saya jadi merasa kurang relaks. Setelah melahirkan juga disediakan ranjang kecil untuk si bayi.

Kamar rawat inap hanya ada satu kamar yang di dalamnya ada sekitar 10 ranjang tempat tidur plus meja lemari kecil. Tiap ranjang ketinggiaannya berbeda-beda. dan disekat dengan tirai bergambar kartun.  Walau pun kamarnya penuh dengan orang, AC di kamar inap masih terasa dingin, ga merasa gerah. Biasanya setelah melahirkan diberi waktu 2 hari untuk menginap. Setiap hari diberi makan 3x sehari yang lauknya menurut saya komplit bergizi. Oh iya, diberi susu cokelat juga setiap pagi dan obat-obatan lain seperti penambah darah, kalsium, salep untuk luka jahit setelah melahirkan. Ada cek juga dengan dokter 1x. Bayi juga dapat giliran untuk dimandikan 1x oleh suster di sana.

Biaya melahirkan di puskesmas sekitar lima ratus ribu rupiah, itu sudah semua all in. Murah banget kan! Dan fasilitasnya menurut saya yaa hampir seperti di rumah sakit dengan kelas menengah ke bawah. Kalau kita punya BPJS, biaya melahirkan gratis tis. We can carry our baby to home happily :)

Pemikiran lain yang akhirnya tetap memilih kontrol hingga melahirkan di Puskesmas, bahwa dimana pun anak kita lahir, mau di rumah sakit termahal atau di rumah sekalipun tidak menentukan masa depannya nanti, apakah menjadikan dia menjadi anak yang  kaya, cerdas, terhormat, dll. It doesn't matter at all. Semua kehendak Allah dan sesuai dengan doa kita. I believe it.