September 1, 2013

Farewell

Biasanya saya hanya akan membaca beberapa nasehat-nasehat dari bapak ini. Tapi entah mengapa malam ini beberapa kalimatnya sedikit banyak memberi saya motivasi dan pencerahan diri (lagi).

Sebuah perpisahan – walaupun untuk kebaikan, tetap menyedihkan. karena harus ada sesuatu yang mati di dalam diri kita sebelum yang lebih baik tumbuh dan menguat. Maka sabarkanlah dirimu di masa-masa awal perpisahan.
Kesedihanmu itu bukan karena terlukanya masa lalumu, tapi untuk tampilnya kemungkinan baru yang lebih membahagiakanmu. 
Bersabarlah. 
Tuhan tidak akan membuang yang kau kira baik, tanpa menyiapkan yang betul-betul baik bagimu.

Tidak ada cita-cita yang terlalu tinggi, yang ada adalah upaya yang belum sesuai bagi tingginya cita-cita. 

Janganlah memboroskan kehidupan Anda untuk berperang melawan kelemahan diri.
Pastikanlah bahwa sebanyak mungkin kesibukan Anda adalah upaya untuk mendaya-gunakan kekuatan.

- Mario Teguh -


Yap minggu ini saya mengalami perpisahan. Dua perpisahan. Antara saya dengan teman-teman kerja saya dan antara saya dengan adik saya yang paling kecil. 

Saya dengan teman-teman kerja saya. 
Jum'at kemarin adalah hari terakhir saya kerja bareng sama temen-temen saya. Terharu untuk pisah secepat ini. Ga kerasa sudah setahun lebih sebulan saya kerja bareng mereka. Pahit manisnya kopi, wangi hangatnya asap kopi, sour bitternya,  kita rasain bareng. Bersyukur saya berhasil di sini untuk nurunin berat badan saya haha mungkin karena rajinnya naik turun tangga sebanyak 4 lantai. Bahagia bisa ketawa bareng mereka yang lebih bisa menghargai arti kerja dan pendapatan daripada saya. Tukar pendapat tentang bagaimana pandangan hidup masing-masing orang. Memahami mana yang dianggap wajar dan tidak wajar di dunia kerja. So far, I still greatful syukur Alhamdulillah sudah diberi kesempatan sama Allah untuk bisa berpengalaman dan berekan kerja dengan mereka.

Kalau kata pepatah lama, perpisahan bukan akhir segalanya kan? Ya mudah-mudahan ini merupakan kesempatan saya untuk lebih berupadaya meraih cita-cita yang tinggi. Amin. Doa, support, motivasi tetap merupakan hal utama yang mendorong saya sampai ke arah ini.

Saya dengan adik paling kecil.
Namanya Muhammad Agusalim Hariadi. Adik laki-laki satu-satunya yang saya punya. Ga kerasa sudah masuk ke bangku kuliah. Setelah sempet desperate untuk dapet universitas negeri, akhirnya alhamdulillah dia bisa kuliah di Universitas Brawijaya. Ga nyangkaa. Alhamdulillah akhirnya dia bisa membuktikan kalo dia bisa. Walau pun jauh dari Jakarta - sekitar harus menempuh 15 jam dengan kereta eksekutif untuk sampai Malang - mudah-mudahan dia bisa menjaga diri, hidup mandiri, dan lebih dewasa lagi. InsyaAllah segala doa tetep menyertai hehe.
- farewell with Agus -


- farewell with friends of mine -

No comments:

Post a Comment