August 14, 2014

Doa Adikmu

Sebagaimana pun indahnya cuaca hari itu, bila hati kamu sudah sedih, maka buruklah hari itu. Dari pagi kamu sudah mulai menghitung berapa kejadian buruk yang menimpa kamu, padahal tidak sebegitunya. Kamu umpati kucing liar yang lewat di depanmu, kamu salahkan tetangga kamu yang taruh bak sampah sembarangan, kamu kutuk pelaku sepeda motor yang lupa kasih sen.

Kamu jadi punya sensitivitas lebih di ke semua indra kamu. Entah di pendengaran, penglihatan, penciuman. Bahkan hati jadi ikut campur - yang bukan termasuk anggotanya. Lalu kamu capek, mengasihani diri kamu sendiri, dan menangis. Perempuan. 

Itu perasaan kamu. Hati yang berbicara. Kalau saya bilang sih menangis saja, walau pun kurang bisa menyelesaikan masalah, toh kamu lega setelahnya. Rasanya beban yang ada di kepalamu ringan kan? Nanti datang lagi yang lain. 

Kamu mulai mengambil makna, pengalaman, penyelesaian masalah yang lebih baik - kamu berevolusi menjadi lebih baik. Kamu menjadi kuat tahan goyah. Mungkin kedewasaan seseorang bisa dilihat dari situ. Yang dewasa mungkin akan lebih cerdas berpikir, lebih menganggap itu hanya sekilas episode kehidupan bukan seluruhnya. Dan yang masih kekanak-kanakan akan terus bertanya kenapa. 

Satu adegan mengecewakan bisa mempengaruhi pemikiranmu. Pemikiranmu terhadap diri sendiri, orang lain, lingkungan. Menjadi postif atau negatif suatu kejadian akan selalu tergantung pemikiranmu, mungkin juga dengan bantuan orang lain untuk meyakinkanmu. Mudah-mudahan kamu termasuk orang yang mudah bersyukur. Karena selalu ada yang bilang, bahwa kebahagiaan hati datang dari hati yang mudah bersyukur. Berdoalah yang banyak supaya kamu kaya syukur dan sabar. Itu cukup untuk menghibur hatimu yang sudah cukup teraniaya.

Peluk hangat, doa adikmu.

No comments:

Post a Comment