January 15, 2023

When I Miss Me (Before Become A Mom)

 Sometimes, I just miss how freely i am before become a mom. Jadi seorang ibu memang berat. Tapi bukan berarti tidak pernah aku cita-citakan. I remember when I'm 20, I ever wrote to have 4 kids. And now Allah grant it, insyaAllah.


Dulu, mungkin pengalaman punya saudara banyak jadi motivasiku untuk punya cita-cita anak empat. Jujur, masa kecilku bahagia. I always miss it. You can play everything just with your sisters & brother. Main petak umpet, tak jongkok, orang-orangan kertas, rumah-rumahan pakai alat tulis atau mainan, mainan di rumah kosong, keliling lingkungan rumah, masak-masakan, drama-dramaan. Banyak. Mungkin usia diantara kami yang terpaut cukup dekat jadi faktor juga ya aku & saudara-saudaraku bisa lebih fun bermain bersama? Gatau juga hehe. 


Having 4 kids will be extraordinary I thought. Hidupmu akan penuh dengan kehangatan, kasih sayang, full of energy. Hari tuamu bahagia karena kehadiran anak-anakmu. Tapi ketika Yusha lahir, aku pikir tiga anak sudah cukup. I'm already full. I'm enough. For me, but not for Allah. 


Terkadang rindu berkumpul dengan teman-teman. Punya lebih banyak waktu luang untuk bercengkrama. Rindu juga bisa bekerja di korporat atau jadi guru privat. Rindu bisa explore kesana kemari. Mencoba tempat & hal baru. Bisa lebih aktif & giat di kepengurusan. Oh I miss my life before become a mom :') 


Dan aku bersyukur Allah kasih aku kesempatan untuk hal-hal yang pernah aku coba & alami dulu. Walaupun mungkin hanya bisa dirindukan atau ga bisa diulang, bisa jadi kenangan & cerita. Alhamdulillah. 


Pernah juga terbersit pikiran, kenapa dulu ga begitu jadi sekarang ga begini. Tapi beneran pikiran kaya gini itu boleh! Ada dalilnya kalau ada kata 'seandainya' dalam pikiran kita itu termasuk bisikan setan. Kita jadi kaya menyalahi qodarnya Allah. Intinya dengan qodar yang Allah sudah kasih, kita harus terus husnudzon. Bahwa Allah adalah Sang Penulis Skenario Terbaik. 


Pernah juga denger dari orang kalau ada masalah, cobaan, qodar yang sudah ditetapkan Allah untuk kita tidak sepantasnya kita bertanya 'kenapa'. Mencari-cari alasan apa yang pantas untuk qodar yang sudah Allah tetapkan. Bukan ranah kita disitu. Terus gimana cara menyikapinya? Doa. Gantungkan kembali hidup kita ke Allah. Karena kita milik Allah. Kalau kita merasa berat, ya kita minta kemudahan, banyak pertolongan, keikhlasan, kesabaran ke Allah. 


Hal lain yang menjadi booster aku ketika hidup terasa berat, bahwa hal apa pun yang kamu merasa berat menghadapinya, anggaplah itu jalan, cara Allah, untuk meninggikan derajat surgamu :'') karena memang tujuan kita di dunia ya untuk masuk surga yang kekal abadi. Ini ngena banget sih di aku. Jadi buat reminder ke diri sendiri kalau apa pun hal yang kita lakuin setiap harinya itu selalu diniati karena Allah, mencari ridho nya Allah untuk bisa masuk surga. 


No comments:

Post a Comment