September 28, 2018

Rencana Melahirkan Anak Kedua di Puskemas Kecamatan

Jadi, waktu usia kandungan saya memasuki 28 minggu, saya dan suami memang sudah merencanakan untuk kembali kontrol hamil di RSUD Kebayoran Baru. Karena sudah masuk di trisemester 3 dan berniat akan melahirkan disana (karena kalau mau lahiran di RSUD, minimal sudah 3x kontrol disana). Selain itu niatnya juga ingin melihat gender si bayi. Di puskesmas kecamatan kebetulan tidak disediakan fasilitas usg oleh dokter spesialis, jadi selama kontrol disana tidak pernah usg.

Saya, suami, & anak pertama saya ke RSUD hari Sabtu pagi, berharap temu kangen kembali dengan Dr. Wiasni. Namun, setelah akhirnya mendapat giliran masuk ruang dokter, saya kaget ternyata dokternya laki-laki  bukan dokter Wiasni. Ternyata Dr. Wiasni sedang cuti hamil sampai dengan bulan Oktober. Saya sempat lupa juga dengan nama jelas dokter laki-laki ini. Sebenarnya saya risih ya kalau dokternya laki-laki bahkan hanya untuk usg. Tapi mau bagainana lagi sudah kepalang tanggung masuk ruang dokter.

Menurut saya dokter ini kurang informatif ya. Setiap kita tanya sesuatu dia akan jawab dengan pertanyaan lagi. Contohnya saat suami saya tanya "bagaimana dok?". Si dokter malah jawab, "Bapak mau lihat apa? Disini bisa banyak bla bla bla..". Trus giliran saya tanya "gimana dok ideal ga berat badannya?", dia jawab "iyaa kan saya harus ukur dulu yaa, ga bisa langsung..". Intinya jawaban dokter ini ga menyenangkan hati,, seolah-olah kita tunggu dia ngomong aja padahal dia juga ga menjelaskan apa-apa dari usg itu. Berbeda sama Dr. Wiasni yang ramah, baik, & informatif. Sayang sekali beliau cuti bertepatan saya mau rutin kontrol di RSUD ini. Kata-kata yang membahagiakan dari dokter laki-laki ini cuma waktu dia bilang 80%-90% gender bayinya perempuan.

Selesai konsultasi dengan dokter, saya & suami berniat mencari info kembali tentang biaya, fasilitas pelayanan persalinan di RSUD Kebayoran Baru. Dari info yang kami dapat, biaya persalinan normal disana kurang lebih kalau dihitung-hitung bisa sampai 3juta(sudah termasuk biaya rawat inap kelas 2, persalinan) dan bisa bpjs kalau dirujuk. Proses persalinan dibantu oleh bidan yang dibimbing oleh dokter yang pada saat itu praktik. Maksudnya, kita tidak dibantu oleh dokter yang biasa kontrol kita. Suami dan saya pikir, pelayanan tidak jauh beda dengan persalinan di puskesmas tapi biaya lebih besar di RSUD dan hanya bisa BPJS kalau ada rujukan.

Membandingkan cara pelayanan selama kontrol, biaya dan proses persalinan antara di RSUD & Puskesmas, akhirnya saya dan suami memutuskan insyaAllah akan melahirkan kembali di Puskesmas Kecamatan Cilandak, yang fasilitas rawat inap kelas 3 selama 2 hari, persalinan oleh bidan, dan bisa BPJS tanpa rujukan. Semoga semua berjalan aman selamat lancar barokah. Amiiiin :)


#34weekspregnancy

No comments:

Post a Comment